Home

Minggu, 10 November 2013

Nonton Otak Sendiri





Pulang dari Rumah Sakit abis kraniotomi, saya dibekelin VCD rekaman  proses operasi,

Ada yang pengen liat???


Lamaaa sekali saya mutusin untuk nonton.

Akhirnya 3 bulan udah lewat (April 2012),saya coba buat liat, huuuuu, sedikit mengerikan.

Padahal sebelum memutuskan untuk operasi, sering nonton proses operasi.

Tapi kalau modelnya saya sendiri, kok rasanya nggak tega.

Sebetulnya operasi berlangsung selama 7-8 jam, tapi rekaman yg diserahkan hanya sekitar 3 jam-an.

Yang bisa diliat cuma saat mengangkat meningioma nya,

MasyaAllaah, kerjanya rumit banget,

Dikikis, disedot, dikikis lagi, terus berulang-ulang…

Bisa dilihat juga otak yang terus berdenyut saat operasi.

Alhamdulillaah, saya masih bisa menjalani hidup seperti biasa setelah semua yang telah dialami






Kamis, 24 Oktober 2013

Senin, 07 Oktober 2013

Pasca Gamma Knife


Kraniotomi (Operasi terbuka) untuk mengangkat sebagian meningioma sudah saya laksanakan 19 januari 2012.

Dan tanggal 19 september 2013 operasi dengan Gamma Knife untuk mengangkat sisa meningioma yang tidak terangkat juga sudah saya lakukan.

Menurut dokter yang merawat, operasi menggunakan Gamma Knife tidak bisa langsung dilihat hasilnya. Apalagi meningioma, lebih lambat lagi

Perlu evaluasi minimal 6 bulan.

In sya Allah semua usaha yang dilaksanakan memberikan hasil yang maksimal, terbebas dari meningioma.

Aamiin.



Operasi (lagi) Gamma Knife



Setelah ditimbang-timbang, juga pengalaman waktu kraniotomi 19-1-2012, selain itu udah ada kesempatan, akhirnya diputuskan untuk operasi lagi dengan 'Gamma Knife', saya rasa kalau bukan sekarang, kapan lagi,

Sabtu 14 September 2013 ketemu dokter, rencana mau mengangkat sisa meningioma dengan Gamma Knife.

Tentuin tanggalnya, pengen tau operasi dengan Gamma Knife itu apa, gimana prosesnya, apa bedanya dengan proses sinar yang lain, berapa amannya.

Semua ditanyain sampai yakin kalau saya mau menjalani operasi seperti itu.

Kembali pilih-pilih tanggal, kalau pilih-pilih tanggal yang dulu untuk kraniotomi, sekarang pilih tanggal buat operasi dengan Gamma Knife.

2012 jadi pasien kraniotomi, 2013 pasien Gamma Knife :D

Jadi saya bolehlah dianggap sebagai pelanggan lama :)

Tanggal yang dipilih kembali tanggal 19, tapi sekarang 19 september.


Kamis 19 september 2013

 Kemarin dari Bandung langsung ke Rumah Sakit, cari kamar, di kamar ambil darah lagi. Sama-sama operasi, tapi prosedurnya nggak seribet operasi terbuka.


Kostum di 'Gamma Knife Center Indonesia'




Hari ini mulai proses operasi dengan Gamma Knife, mulai jam 8 pagi. Mandi+keramas pakai sabun antiseptik lagi.

Sebelum operasi dengan Gamma Knife saya udah minta, supaya saat proses MRI saya tidur aja.

MRI biasa aja kadang bikin senewen, apalagi kalau MRI pake besi-besi dikepala.

Membayangkan proses yang tidak menyenangkan, amannya tidur aja. Biar nggak mikir macem-macem.

Jam 8 sudah diantar ke ruang Gamma Knife, persiapan pasang helm. Sebelumnya disuntik di 4 titik tempat baut dipasang. Dibikin baal.

Rasanya memakai helm tidak se mengerikan yang dibayangkan. Nggak sakit, ya sakitnya pas waktu disuntik aja, biasalah.

Di baut nggak sakit. Cuma aneh, kepala kok bisa dibaut, berasa robot.


Lagi mau pasang besi dikepala


Kepala kok di 'sekrup', Cukup dalem ternyata, tapi gak sakit kok :)


Besi terpasang, sekarang MRI.

MRI dengan besi kepasang dikepala ternyata nggak masalah kok, cuma ngepasin di alatnya aja yang kayaknya agak ribet, ikut ajalah.

Siap buat MRI


Soalnya kalau dalam posisi tidur nggak bisa ngapa-ngapain. Semua harus dibantu.



Di ukur-ukur kepalanya :)

Dicatet-catet


MRI selesai, saat dokter baca hasil MRI, kepala diukur-ukur lagi, nggak tau buat apa juga :).

Berasa lama sih nunggu mau disinar.

Dan makan coklat bisa mengusir rasa bosennnn. Sipp lah

Akhirnya masuk juga keruang operasi dengan Gamma Knife, semua posisi dibikin pas, rasanya udah nggak jelas.


Posisi siap. Kepala mungkin udah nggak bisa gerak.


Siap-siap ditinggal sendiri di ruangan


Ditanya posisi paling nyamanpun saya udah nggak tau. Kepala udah ke kunci, hanya badan yang bisa naik turun, ganjel sana- ganjel sini.

Proses tembak selama 66 menit. Ditinggal sendirian diruangan, nggak bisa ngapa-ngapain.



Siap-siap 'di tembak'


Bismillaah, semoga lancar, bisa nahan diri untuk nggak terlalu cerewet, nggak banyak protes. Karena udah berasa capek.

Masuk ke alat, cuma sampai bahu aja, rasanya jauh lebih nyaman dibandingkan MRI yang berisik.



Alhamdulillaah, selesai


Kayaknya sempet ketiduran juga. Selesai disinar rasanya pusing-pusing dikit, keleyengan dikit, kayaknya suntikan baal udah mulai berkurang, udah mulai berasa sakit, pengen cepet-cepet dilepas besi dikepala.

Sebelum memutuskan untuk operasi dengan Gamma Knife, saya membayangkan kalau proses operasi dengan Gamma Knife ini agak mengerikan, karena ada tambahan besi dikepala yang harus dibawa-bawa tapi ternyata, semua proses tidak semengerikan yang saya bayangkan, biasa aja.

Terimakasih Ayah, buat semua dukungannya


Waktu lagi ngelepasin baut-baut dan helm dari kepala sih biasa juga. Tapi saat semua udah lepas, sakit kepala nggak bisa ditahan, rasanya sangat sakit.

Sore hari dapat obat nyeri yang disuntik. Sakit udah jauh berkurang,

Bisa tidur, biar bisa pulang besok.

Follow up 18 Bulan Kraniotomi





Satu setengah tahun setelah kraniotomi sudah lewat, Meningioma yang belum keangkat kadang suka keinget. Akhirnya tanggal 7 juli 2013 coba untuk kontrol.

MRI lagi, masih nongol tuh meningiomanya. Ukurannya 1.5 cm.

Meningiomanya masih betah


Disaranin untuk operasi dengan Gamma Knife. Ya.... nanti coba ditindaklanjuti deh. Saya nggak mau terlambat lagi.

Nanti kalau ada kesempatan, saya akan mencobanya. Kalau bukan sekarang kapan lagi :)

Saya disarankan untuk melihat-lihat ruang Gamma Knife Center Indonesia nya, alatnya, prosedurnya.

Diliatin juga video nya. Mulai pakai alat dikepala yang kayak helm, MRI terus proses operasi dengan Gamma Knife nya.

Caranya gini, liat dari videonya ya (tapi ternyata di 'y.o.u.t.u.b.e' juga banyak kok kalau mau cari)

- Sebelum MRI kepala dipasang helm, katanya rasanya seperti pakai helm sempit. Dalam bayangan saya MRI aja udah nggak nyaman, apalagi ditambah pakai helm sempit. Proses MRI kurang lebih 60 menit.

- Dari hasil MRI dokter menentukan titik mana saja yang boleh ditembak dan tidak boleh ditembak

- Baru deh proses menembaknya.


Selama proses helm akan terus dipakai. Kalau liat ceritanya, di banding operasi terbuka yang bongkar tengkorak, pasti lebih asyik, lebih nyaman selesai operasi bersih.

Cuma helm nya aja yang kayaknya nggak enak.



Follow up 9 Bulan Kraniotomi


Rencananya 6 bulan setelah kraniotomi (19-1-2012) mau kontrol, tapi biasalah macem-macem aja kendalanya.

Terus, bulan oktober 2012 tangan tiba-tiba goyang sendiri,

Sakit kepala sedikit sih biasa lah, tapi kalau tangan goyang sendiri sih baru,kenapa lagi ya? tapi cuma sehari aja kok.




19 oktober 2012

Kontrol lagi ke dokter, padahal belum setahun setelah operasi. Periksa darah, MRI lagi.

Setelah diperiksa katanya saraf kaki-tangan bagus, kuat kok. Cuma tangan kiri aja.

Kalau tes tangan gini masing-masing tangan gantian megang ujung hidung terus megang ujung jari dokternya (lucu sih rasanya).

Nah tangan kiri saya sering meleset, (padahal saya kidal lho,kok malah meleset ya) kalau yang kanan sih OK.

Diperiksa nggak keliatan, padahal masih ada tumornya


Hasil MRI nunjukin kalau Meningioma yang sisa operasi kemarin masih ada.

Yaaa nanti dipikirin lagi lah mau diapain lagi, tapi ada wacana buat operasi dengan Gamma Knife.

Kena DBD


5 Maret 2013

Rencananya mau kontrol karena alergi obat kejang, baru sempet. eh, ternyata malah kena DBD, ketauan waktu periksa darah karena badan panas tinggi, tapi trombosit masih bagus.

Berharap nggak perlu dirawat. Rasanya gimana gitu, baru keluar dari rumah sakit (21-1-2012) harus masuk rumah sakit lagi.

Tapi dua hari kemudian udah sampe mimisan, badan penuh bintik-bintik (sebetulnya bintik-bintik itu juga ada waktu alergi obat) meriang, tulang sakit, kepala sakit, bekas operasi yang biasanya nggak apa-apa, sekarang jadi cenat-cenut.

Pokoknya badan nggak ada bagus-bagusnya deh.

Akhirnya periksa darah lagi (8 maret 2012) dan ternyata trombosit udah terjun bebas tinggal 99 ribu.

Lemes


Tanggal  8 maret harus masuk rumah sakit lagi, dirawat.

Karena dirumah ga Ada bala bantuan. Saya pilih Kamar yang isinya berempat apa berenam. Biar g takut aendirian ehhh ternyata berhari-hari sendirian. Baru Hari terakhir penuh. Ya udh kepaksa ditungguin.

9 maret 2012 trombosit masih 99.000

10 Maret 2012 85.000 tambah turun

11 Maret 2012 78.000 Makin panik. Padahal udah segala diminum. Malah dibawain rebusan daun ubi yang rasanya nggak enak.

12 Maret 2012 102.000 alhamdulilaah mulai Naik

13 Maret 2012 153.000 Naik Dan boleh pulang


 Alhamdulillaah 13 maret sudah normal semua, tinggal lemesnya aja.

Semoga ga Ada lagi kena DBD. Tersiksa.

Alergi obat


21 Februari 2012

Sehabis kraniotomi , minum obat anti kejang, Namanya Ikaphen

Tapi setelah sebulan makan ikaphen, muncul bintik-bintik merah dibadan,

Ternyata saya alergi sama obatnya .

Tanya dokter, terus disuruh berenti minum obat.

Sempet khawatir juga sih, tapi gimana, berharap aja jangan sampai kejang,


Alhamdulillaah kok baik-baik aja.


Pelajarannya,

Ternyata alergi nggak selalu muncul saat pertama minum obat, bisa pada hari ke sekian.




Laporan Pemeriksaan Patologi


Dari tulisan yang pernah saya baca, operasi tumor di otak itu fungsinya untuk mengangkat tumor sebanyak-banyaknya, dan meminimalkan sebisa mungkin peluang kehilangan fungsi otak.

Setelah kraniotomi, saya sangat berharap Meningioma, bersih, hilang bisa diangkat semua. Tapi ternyata nggak,

Meningioma-nya masih ada, karena sudah sangat dekat dengan pembuluh darah. Ya sudah, mau diapain lagi. Sedih sih.

Semoga saja sisa tumor yang kecil itu akan habis, nggak akan bertambah besar.

Dirumah sakit ini akan ada teknologi baru, meng-operasi tanpa membuka tempurung kepala, namanya Gamma Knife.

Saya sih berharap nggak perlu untuk mencoba teknologi itu. Semoga saya sembuh dengan operasi yang sudah dilakukan aja.

Hasil PA 




Selasa, 01 Oktober 2013

Cabut Benang, Pasca Kraniotomi


Senin 30 Januari 2012

Hari ini kontrol pertama setelah kraniotomi tanggal 19 Januari 2012.

Rencananya mau cabut benang bekas jahitan dan ambil hasil Laporan Pemeriksaan Patologi



Cabut semua benang bekas jahitan



Alhamdulillaah lukanya udah kering, tinggal mencabut benang-benang nya saja.

Rasanya ngilu waktu benangnya dicabut.

Bekas luka masih di kasih betadine, tapi udah nggak perlu di perban lagi. Abis perban nggak nempel di rambut :D


Tampilan luka setelah cabut benang


Dapet bekel ikaphen, obat kejang buat sebulan, tp ternyata saya Alergi Ikaphen.


Pasca Kraniotomi


Sabtu,21 Januari 2012


Hari ke 3, pasca kraniotomi (19 januari 2012)  masih nginep di RS, cabut catheter, ganti perban kepala. sekarang, serasa jadi orang normal lagi, bisa jalan-jalan, ke kamar mandi sendiri, sholat udah nggak tiduran lagi.


Luka kepala seperti huruf 'U' terbalik



Waktu ganti perban saya minta tolong buat di foto-in lukanya. Tujuannya biar yakin aja kalau lukanya nggak apa-apa, saya aman kalau gerak-gerak.

Ternyata bentuk jahitan lukanya kayak 'U' kebalik




Minggu,22 Januari 2012

Hari ke 4. Berjemur di halaman rumah sakit, udah bisa keluar ruangan nih, senengnya bisa keluar, bosen dikamar terus.



Senengnya bisa berjemur




Tadi sempet periksa darah, ternyata darah putihnya tinggi,sampai 16.5, normalnya 3-11. Padahal udah pengen pulang, udah bosen.
Ada lagi, mata kejang lagi, ditambahin lagi obatnya, obat kejang, nama obatnya ikaphen




Selasa,24 Januari 2012

Hari ke 6. Lagi males mandi pagi-pagi, baru mandi siang :)

Abis mandi dokter datang, ditawarin mau pulang hari kamis sekalian cabut benang jahitan operasi, atau mau pulang sekarang aja. Ya pasti pilih pulang lah.

Jadi tadi cuma ganti perban aja.

Sore hari, pulang ke BANDUNG......

Dapet oleh-oleh VCD waktu operasi, kapan ya berani nontonnya?  Nanti lah kalau udah siap, saya akan segera nonton, 2-3 bulan lagi kayaknya.

Alhamdulillaah,boleh pulang....

Hari Senin 30 Januari 2012 mau kontrol mau cabut benang jahitan dan ambil Laporan pemeriksaan patologi

Hari ini, Kraniotomi :)


18 Januari 2012

Bismillaah, abis sholat subuh berangkat ke karawaci, belum jam 7 sudah sampai. Terus persiapan standar buat operasilah, foto thorax, periksa-periksa darah.



Ya, besok saya sudah berani. Saya mau dioperasi untuk mengangkat meningioma.

Diruang perawatan ketemu ibu-ibu, katanya 3 tahun yang lalu dia operasi tumor otak juga, ukurannya sudah sebesar telur bebek. Operasinya 10 jam, sekarang dia udah beberapa hari dirawat karena kejang,
Waduh....

Wah asyik juga ngobrolnya, ngerasa ada temen, nggak sendiri. Dia juga nasehatin supaya jangan takut, pasrah aja, dan pesen terakhir : nanti botak lho....

Botak? ya botak sih udah siap.

Siang-siang rombongan TBS (Tim Bedah Saraf) dateng, janjian besok di ruang operasi jam 9 pagi. Siappppp lah.

Malemnya berdua mas Ardan, foto-foto lucu-lucuan, karena besok tampilannya udah beda, botak.

Sambil berdoa semoga operasi besok lancar, nggak perlu 10 jam, 2 jam aja cukup lah...



19 Januari 2012

Pagi ini, persiapan buat operasi mandi+keramas pake sabun antiseptik, menguras isi perut, puasa semua udah.

Siap didorong keruang OT.

Sebelum masuk ruang OT, saya bilang ke mas Ardan& uda Ferry, kalau 2 jam yang akan datang Insya Allah saya udah keluar :)

Operasi sedang berjalan


Ruang operasi dingin banget, ketemu sama dokter anastesi, dia bilang : "kita mulai ya bu".

Badan ditutup pake kain putih, rasanya jadi anget, belum apa-apa udah hilang..


Dipindah ke ruang ICU


Bangun-bangun udah diruang ICU, badan rasanya beraaaaat banget.

Nggak ada yang bisa digerakkan.

Denger sih ada yang bilang :" bu, bangun bu".

Pengen buka mata, nggak bisa, cuma bisa gerakin bahu dikit.

Khawatir lama nggak bisa gerak, bagian badan yang bisa gerak terus digerakin, sampe akhirnya bisa buka mata, rasanya seperti mimpi, dan badan lemessss.


Bermalam di ICU


Alhamdulillaah operasi selesai, dan yang paling penting adalah saya bangun lagi, biarpun rasanya lemes banget.

Buka mata aja susah kok.

Segala tempelan ada, dihidung, di mulut. Yang di mulut rasanya sakiiit.

Nggak bisa ngomong nih gara-gara selang masuk mulut.

Waktu batuk, selang berasa miring, rasanya nggak enak sekali. Nggak bisa komunikasi.

Padahal pengen bilangin kalau selangnya berasa miring, mungkin nggak miring juga,tapi perasaan aja.

Sedih, marah, jengkel karena nggak ada yang ngerti pengennya saya apa. Sedih banget ya kalo jadi orang yang nggak bisa berkomunikasi.

Padahal pengennya cuma minta tolong benerin,kalau bisa tolong lepas selang yang masuk mulut.

Waktu ada yang ngebahas selang kemulut, udah kerasa seneng, eh taunya dibilang kalau saya masih harus belajar nafas. Hihhh, harus nafas gaya apa nih?

Akhirnya malem selang yang kemulut, hidung dilepas juga.

Malem itu juga baru saya tau kalau tangan diiket, pantesan nggak bisa digerakin. Tapi untung saya nggak tau, karena tangan terikat itu bagi saya menakutkan


20 Januari 2012

Bangun tidur, sarapan terus MRI lagi.

Antri-antri, mau MRI harus tetep antri
Nggak ngerti bacanya :) 


Suara kayak mau habis, dibilang perawat sih karena abis konser,jadi suaranya habis :)

Balik keruang ICU didorong-dorong pake tempat tidur. Dalam lift, diliatin  orang.

Orang ngeliat kayaknya kasian banget, botak, diselimutin, banyak alat-alat disekeliling.

Ya sudah merem aja, biar nggak ngeliat orang.


Kayaknya ini yang namanya 'Drain'



Siangan ada dokter datang, bacain hasil MRI, sambil nyabut 'drain' untuk nampung cairan sisa operasi.

Dicabut katanya karena sudah bersih.

Saya sih nggak liat bentuknya kayak apa, kan cuma bisa tiduran aja, mau ganti posisi tidur aja harus minta bantuan.

Sore, Alhamdulillaah dipindah juga keruang perawatan

Senin, 30 September 2013

Saya Berani Kraniotomi


Sabtu 7 Januari 2012
 
Kurang lebih 2 bulanan setelah MRI (1 oktober 2011), kepikir juga sih yang diomongin dokter, tentang saran untuk operasi, buat mengangkat tumor di otak, meningioma.

Selain itu harus diputuskan juga, mau diapakan benda yang selalu dibawa-bawa dikepala. Nggak boleh kelamaan mikirnya.

Akhirnya saya coba untuk liat, apa aja sih yang akan dokter lakukan pada pasien dengan tumor di otak.

Hampir tiap hari buka 'youtube' yang nampilin operasi kepala, kepala botak.

Lama-lama jadi kebal deh, hilang takutnya.

Terus, cari-cari info tentang dokter yang mau ngoperasi. Itu juga merupakan bagian yang penting. Karena saya mau nyerahin kepala buat dibongkar.

Terus baca-baca juga tulisan tentang 'Alasan orang takut operasi'.

Kesimpulannya ' Saya berani kraniotomi '.

Tanggal 7 januari 2012 dateng lagi ke dokter, tapi kalo ini sudah siap lahir batin. Apapun putusannya

Sebetulnya hari ini saya masih berusaha nawar, siapa tau dokter berubah keputusan, ada pilihan, jadi ada cara lain selain operasi.

Ternyata tetep aja dibilang nggak ada.

Ya sudah lah. Pilih-pilih tanggal. Pilihan jatuh pada tanggal 19 Januari 2012, hari kamis.

Saya berani :)

Saya sudah siap :)





Pengalaman Pertama Saat MRI



7 Oktober 2011

Ini pertama kali cobain MRI (Magnetic Resonance Imaging), tapi karena pernah CT Scan, jadi lebih tenang


Sebenernya ini udah MRI yang ke sekian


MRI sama CTScan mirip-miriplah. Tapi MRI lebih lama. Persiapannya juga kayak orang mau "ada tindakan" di RS, pake tanda tangan juga.Disuntik cairan kontras.

Ditanya-tanya, salah satunya takut sama ruang sempit, :( ya pasti takutlah.

Saya takut dengan ruang sempit, ruang tertutup, tangan yang nggak bisa digerakkan.

Tapi harus berani. Maju terus...


Urutan yang dijalankan saat MRI,

1. Tiduran, telinga ditutup, karena nanti didalam alatnya akan ada suara yang berisik, kepala ditutup, nggak boleh bergerak.
2. Masuk kedalam alatnya. Proses MRI
3. Setelah selesai, disuntik pake cairan kontras,
4. Diulang no 2, dan selesai

Karena takut, saat masuk kedalam alatnya, mata ditutup aja. Merem.


Selama proses MRI baca aja bacaan yang bisa dibaca,diinget. Bersuara pun nggak apa-apa.

Alatnya berisik, jadi saya berisik sendiri aja.

Jadi proses sekitar kurang dari 60 menit jadi nggak terlalu berasa.

Alhamdulillaah, akhirnya selesai juga.


Setahun Bersama Meningioma




7 Oktober 2011

Setahun sudah lewat. Semua keluhan kayaknya hilang, berkurang jauhlah. Jarang pegel, jarang sakit kepala, goyang dimata juga udah nggak.

Jadi semangat buat periksa, perasaan sih meningoma nya sudah hilang.

Mau periksa tapi belum tau harus kemana.

Coba browsing, katanya ada Rumah Sakit di Karawaci yang dokternya  sering meng-operasi otak.


Dengan semangat dan keberanian penuh dan yakin sudah hilang berniat hanya untuk periksa, .

Hanya untuk periksa !!!


Pilih-pilih dokter, karena nggak tau harus merujuk kemana.


Ketemu pertama, dokternya cukup menyenangkan, membuat saya lebih percaya diri untuk sembuh.

Saat konsultasi saya tanyain semuanya, termasuk kemungkinan menghilangkan meningioma selain dengan operasi


Tapi katanya sampai sekarang (7 okt 2011)  nggak ada obat lain selain pisau :D

Hari itu juga saya  MRI ternyata ukuran meningioma nya kurang lebih 2 x 2 x 2.4 cm, mulai menekan pembuluh darah,

sarannya : segera angkat ! !


MRI, setahun udah lewat, tapi meningioma itu masih ada :)

Kesimpulan MRI nya


Yang saya suka dari dokter ini, dia nggak nyuruh untuk segera operasi, hanya mengarahkan saya untuk berpikir ( ujung-ujungnya ya operasi juga sih).

Katanya gini : tumor itu sekarang obatnya hanya pisau, sekarang ukuran tumor baru 2.5cm, baru hampir kena pembuluh darah, umur 42 tahun. Tapi kalau ditunda misalnya 10 tahun lagi, umur udah tambah banyak, pemulihan mungkin akan lebih lama, ukuran tumor mungkin membesar, waktu operasi mungkin lebih lama.

Dokternya juga cerita pernah ng-operasi tumor ukuran 10cm sehari semalem baru selesai.

Ya pasti beda-beda lah kasusnya, tergantung posisi nya juga.  Posisi memang menentukan prestasi  :)

Malam itu pulang kerumah tanpa putusan apapun. Yang kepikiran saat itu cuma pulang,istirahat dirumah.

Kan rencana awal datang konsultasi memang cuma mau periksa, bukan buat memutuskan buat ngangkat meningioma



Kamis, 26 September 2013

'Hadiah' itu namanya MENINGIOMA

 


Tiga Tahun Yang Lalu  (1 Oktober 2010)


Untuk kesekian kalinya balik lagi ke dokter spesialis saraf. Keluhannya : pegel sebagian dan bergantian.

Kaki+tangan kanan atau kaki+tangan kiri. Sering sakit kepala juga, tapi dikira sakit kepala itu memang biasa, jadi sering dibiarin aja. Nggak pernah ditanyakan ke dokter

Semua pemeriksaan ya darah,foto semua hasilnya baik.

Selesai periksa ngobrol, sampai akhirnya saya bercerita tentang mata yang suka goyang.

Gambarannya seperti air tenang yang ketetesan air, kadang seperti itu kondisi mata bagian samping.

Belakangan ini baru tau kalau itu termasuk 'kejang ringan'.

Dokter nya menyarankan untuk CT Scan.

CT Scan itu,ternyata masuk tabung, kepala kalau nggak salah sampai 1/2 badan masuk.

Dan memang ada massa di otak sebelah kanan, tumor di otak namanya meningioma ukurannya kurang lebih 1.43x1.34x1.82cm, termasuk tumor jinak. Tapi seperti apapun jinaknya tetep aja menakutkan

CT Scan, iya bener,ternyata memang ada 'benda' itu dikepala

Kesan dan pesan waktu CT Scan :)


Katanya bagian yang tertekan tumor adalah saraf di mata,jika dibiarkan kejangnya akan permanen,mengganggu penglihatan, terburuk tidak bisa melihat .

Rasanya waktu dibilang begitu : kaget, takut, bingung semua rasa ada.

Seminggu pertama setelah CT Scan, positif mau operasi dengan pertimbangan takut terganggu penglihatannya.

Tapi setelah seminggu semangat langsung hilang, terlalu mengerikan jika membayangkan kepala dibongkar-bongkar

Udah itu menghilang dari RS, nggak balik-balik lagi ke RS. Musuhan sama RS :D

Selama satu tahun hanya minum rebusan daun sirsak, berdoa, berharap tumor hilang tanpa operasi.